20 Maret 2008

Rational Emoted Theory

Tentang Rational Emoted Theory (RET)

Rational Emoted Theory (RET) atau yang kita kenal dengan istilah terapi rasional emotif, merupakan teori yang dikembangkan oleh Albert Ellis. RET lebih banyak kesamaannya dengan terapi-terapi yang berorientasi kognitif-tingkah laku-tindakan dalam arti ia menitik beratkan berfikir dan bertindak.

RET adalah aliran psikoterapi yang berlandaskan asumsi bahwa manusia dilahirkan dengan potensi, baik untuk berfikir rasional dan jujur maupun untuk berfikir irasional dan jahat. Manusia memiliki kecenderungan untuk memelihara diri, akan tetapi manusi juga memiliki kecenderungan untuk menghancurkan diri. Dalam setiap emosi individu, disertai pula proses berpikir. Dengan kata lain, Emosi adalah produk pemikiran manusia. Jika kita berfikir tentang sesuatu, maka kita pun akan merasakan hal yang kita pikirkan itu. Misalnya, kita selalu memikirkan tentang ketakutan, maka yang akan terjadi pada kita adalah kita selalu merasa ketakutan, yang selanjutnya akan menampakkan tindakan gelisah, risau, dan sebagainya.

Konsep lainnya yakni mengenai sikap menyalahkan diri. Dalam RET, menyalahkan diri merupakan inti sebagian besar gangguan emosional. Setiap individu harus bisa menerima dirinya sendiri dengan segala kekurangannya. Menyalahkan diri hanya akan membuat individu melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada penghancuran diri.

Alangkah akan lebih baik apabila kita selalu menganggap diri kita berhasil. Semakin kita menganggap diri kita berhasil, maka akan semakin terarah pula proses berpikir kita pada tindakan-tindakan positif.

Tentang Kepribadian dalam Teori A-B-C

Teori A-B-C memiliki peranan penting dalam RET. Dimana A merupakan keberadaan suatu fakta atau sikap seseorang. B merupakan keyakinan individu tentang A (suatu fakta). Sedangkan C, yakni suatu reaksi emosional atau merupakan konsekuensi atas B.

Pada dasarnya, kita merasakan sebagaimana yang kita pikirkan. Maka, alangkah lebih baiknya apabila kita selalu memiliki perasaan positif.

Tindakan palilng efisien untuk membantu orang-orang dalam membuat perubahan-perubahan kepribadiannya adalah dengan mengkonfrontasikan mereka secara langsung dengan filsafat hidup mereka sendiri, menerangkan kepada mereka bagaimana cara berfikir secara logis, sehingga mengajari mereka untuk mampu mengubah atau bahkan menghapuskan keyakinan-keyakinan irasionalnya.

Selanjutnya, teori kepribadian A-B-C ini berkembang menjadi A-B-C-D. Dimana D merupakan pembahasan dan mengubah reaksi irasional dari C.

Dalam pelaksanaan RET ini, terapis harus benar-benar mengenal dirinya sendiri dengan baik, sehingga ia bisa memisahkan falsafah hidupnya dan tindak memaksakan keyakinannya pada klien. Disamping itu, terapis juga harus mengetahui timing yang tepat untuk memberikan dorongan pada klien. Terapis harus menghindari terjadinya indoktrinasi atas diri klien. Yang perlu dilakukan terapis hanyalah menyampaikan kepada klien apa yang salah dan bagaimana klien harus mengubahnya menjadi benar.

Tidak ada komentar: