10 April 2013

2 tahun, 2 bulan....kurang 2 hari....



Nggak kerasa sudah 2 tahun lebih usia pernikahan kami. Pernikahan yang benar-benar istimewa untukq, untuk lelaki yang kini menjadi suamiq yang semakin besar #uuuppss… dan tentunya untuk keluarga kami yang benar-benar menantikan pernikahan kami saat itu. 

Hari ini… entah hari keberapa setelah Ijab Qobul itu… (2x 365 hari = ^&%$$#$^*#@#$ ~ banyaaakkkk) Semua masih sama. Ketika kami terbangun sepertiga malam ini, kami masih berdua…  dan kami terbangun bukan karena tangisan bayi yang minta menyusu atau karena mengompol… tapi justru malam ini kami kembali terbangun untuk menguatkan doa-doa kami, meyakinkan Allah, memohon ridho-Nya agar kami benar-benar dipantaskan untuk diamanahi keturunan-keturunan kami yang baik. #Pleaseee Allahh….. Amienn…

Semakin hari semangat yang sudah bercampur dengan gelisah yang makin mbuteekk, semakin membesar melebaarr dihati kami. Meskipun beribu bahkan berjuta orang selalu meyakinkan kami untuk bersabar, relaks, gak usah dipikirin, dll…#ehheemmm.... namun kegelisahan tetap selalu ada di hati kami, aku maksudnya.  Segala ketakutan rasanya semakin menghantuiq… #eeeiiissshhh lebaaayy….Gelisah, Takut, Cemas, semua campur aduk. 

Suamiq, Alhamdulilah yaa…ia adalah satu diantara sekian orang yang selalu meyakinkanq untuk tidak takut. Meskipun aku sudah sangat membuatnya khawatir karena tangisan-tangisan ketakutanq hampir disetiap malam, namun mas gak pernah marah, mengeluh, atau apapun. Ia hanya diam. Bahkan terkadang memilih untuk pura-pura tidak melihat. Kecewa? Tentu iya. Bahkan tak jarang justru aku yang marah dan bilang, "Lihat aku...", karena merasa ia nggak peduli. Tp mas nggak pernah membalas kemarahanq. Dia hanya diam dan bilang “Mas bingung”#Terimakasih untuk sabar-nya mas…

Sangat malu karena selama ini sok merasa menjadi orang yang paling takut, paling sedih, paling gelisah, paling khawatir, dan sebagainya. Bahkan sampe gak bisa  melihat segala kecemasan suamiq. Seharusnya aku lebih tau, mas jauh lebih cemas, lebih gelisah, dan lebih takut daripadaq. Dan masih ada keluarga besarq yang juga nggak kalah gelisah, nggak kalah berusaha mendoakan kami… Sangat bangga memiliki mereka semua..

Sudah 2 tahun.. sudah nggak pengen curhat sana-sini… denger orang bilang, “sabar ya, dinikmati aja.” rasanya ucapan seperti itu sudah nggak terlalu menenangkan hati. Atau ketika orang yang hanya melihat tanpa tau apa yang kami rasakan berkata, “makanya perbanyak doa, perbanyak sodakoh, istighfar. Dibuat santai, jangan terlalu dipikirkan. Ga usah cm mengejar materi.”
Astagfirullah…..bahkan mereka yang gak tau apa-apa, terkadang  justru berbalik menyalahkan kami… Atau bahkan orang yang berniat menenangkan kami dengan perkataan, "Gpp...masih baru..itu si A malah 10 tahun baru dapet momongan"  #eehheemm...eeeebuuuseett ga jd tenang, kami malah jd degdegsyeerr loh yaa...

But, thank you buat usahanya....

Aaahh sudahlah…masalah doa dan dosa, biar hanya Allah yang Maha Tahu dan biar Dia saja yang menghitungnya. #okesippp

Usaha…Doa…masih dan akan selalu kami panjatkan, selalu kami kuatkan. Setiap hari pun selalu meminta ridho orang tua kami… karena kami yakin dan percaya ridho mereka akan membuka jalan untuk memudahkan usaha-usaha kami. Amin… #eSubhanallah

Apapun yang terjadi, ad saayaang mas… sayaang ibuk, sayangg apa, sayaaangg semuanya… #Hloohh…  

Seperti yang dikatakan mereka yang juga pernah merasakan seperti ini, “Ketika kita berada dititik pasrah, tidak menutup kemungkinan disitulah Allah akan membukakan jalan”
Huallahu’alamm…
Hanya Allah Maha Pelaksana Yang Baik.

Lihat keadaan ini dari sisi yang lebih baik. Pasrahkan hanya kepada Allah…Dia ingin kami memiliki lebih banyak pengalaman dari mereka yang tidak mengalami. Toh, dengan keadaan seperti saat ini, artinya Allah tengah memberikan kami ilmu sabar yang tidak Dia berikan pada semua orang… Yuuppp, satu lagi, keberuntungan untuk kami…

“Ya Allah, berikanlah kami keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar doa”
Lengkapilah kebahagiaan rumah tangga kami dengan lahirnya keturunan-keturunan kami yang sholeh/sholehah….
Amiiiieennn….